PENANGGULANGAN BANJIR DENGAN JARING PENGAMAN SOSIAL SUMUR RESAPAN DI JAKARTA DAN SEKITARNYA
PENANGGULANGAN BANJIR DENGAN JARING PENGAMAN SOSIAL SUMUR RESAPAN DI JAKARTA DAN SEKITARNYA
1/7
R. Haryoto Indriatmoko
Arie Herlambang
Penelili di Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta
(2003)
Dalam melakukan penelitian tentang penanggulangan banjir dengan jaring pengaman sosial sumur resapan di Jakarta dan sekitarnya, berikut adalah beberapa metode penelitian yang dapat digunakan:
1. Studi Literatur:
- Mengumpulkan dan mempelajari literatur terkait dengan konsep jaring pengaman sosial, sumur resapan, dan penanganan banjir di Jakarta dan sekitarnya.
- Menganalisis penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik.
2. Observasi Lapangan:
- Melakukan pengamatan langsung di lokasi-lokasi yang terdampak banjir di Jakarta dan sekitarnya.
- Mengidentifikasi kondisi eksisting sumur resapan dan infrastruktur terkait.
- Mengamati perilaku masyarakat dalam menanggapi banjir dan penggunaan sumur resapan.
3. Wawancara:
- Melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait, seperti:
- Pemerintah daerah (Dinas Tata Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, dll.)
- Masyarakat yang tinggal di daerah terdampak banjir
- Organisasi masyarakat atau kelompok swadaya yang terlibat dalam penanggulangan banjir
- Mengumpulkan informasi mengenai kebijakan, program, dan implementasi terkait jaring pengaman sosial dan sumur resapan.
4. Kuesioner:
- Menyusun kuesioner untuk mengumpulkan data dari masyarakat terkait pemahaman, persepsi, dan partisipasi dalam penggunaan sumur resapan.
- Menyebarkan kuesioner secara acak atau terstruktur di daerah-daerah yang terdampak banjir.
5. Analisis Data:
- Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari studi literatur, observasi lapangan, wawancara, dan kuesioner.
- Melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif untuk mengevaluasi efektivitas jaring pengaman sosial dan sumur resapan dalam penanggulangan banjir.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan atau kendala dalam implementasi.
6. Rekomendasi dan Kesimpulan:
- Menyusun rekomendasi berdasarkan hasil analisis data untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan banjir melalui jaring pengaman sosial dan sumur resapan.
- Menarik kesimpulan menyeluruh dari penelitian yang telah dilakukan.
Metode penelitian dapat dibagi menjadi:
1. Pendekatan Penelitian:
-Pendekatan kualitatif dapat digunakan untuk memahami persepsi dan pengalaman masyarakat terkait dengan penanggulangan banjir menggunakan jaring pengaman sosial sumur resapan di Jakarta dan sekitarnya. Penelitian ini dapat melibatkan wawancara mendalam dengan masyarakat, observasi partisipatif, dan analisis konten dari dokumen-dokumen terkait.
-Sementara itu, pendekatan kuantitatif dapat digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan jaring pengaman sosial sumur resapan dalam menanggulangi banjir di Jakarta dan sekitarnya. Penelitian ini dapat melibatkan survei terhadap jumlah sumur resapan yang telah dibangun, tingkat penurunan banjir setelah penerapan sumur resapan, dan analisis data statistik terkait dengan dampak banjir di wilayah tersebut.
2. Lokasi Penelitian:
- Penelitian akan dilakukan di Jakarta dan sekitarnya, yang merupakan daerah yang sering mengalami banjir.
3. Waktu Pelaksanaan:
- Penelitian akan dilaksanakan dalam periode waktu tertentu, yang perlu ditetapkan oleh peneliti.( 11 Februari 2002)
4. Fokus Penelitian:
- Fokus penelitian adalah pada penanggulangan banjir dengan menggunakan jaring pengaman sosial sumur resapan di Jakarta dan sekitarnya.
5. Teknik Pengumpulan Data:
- Wawancara dengan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan ahli di bidang penanganan banjir.
- Observasi lapangan untuk mengamati kondisi dan implementasi sumur resapan di lokasi penelitian.
- Studi dokumentasi, seperti mengumpulkan data sekunder dari instansi terkait, literatur, dan laporan-laporan sebelumnya.
6. Instrumen Pengumpul Data:
- Pedoman wawancara
- Lembar observasi
- Daftar dokumentasi
7. Teknik Olah Data:
- Pengkodean dan kategorisasi data:Pengaruh utama yang terjadi pada sungai sebagai akibat dari perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (Cordery, I, 1976):
1. Debit banjir meningkat. Banjir yang berlangsung secara berulang-ulang dengan periode ulang 1 tahun biasanya. debitnya meningkat sampai dengan tiga kali.
2. Volume aliran sungai bisa meningkat lebih dari dua kali. Faktor yang mempengaruhi peningkatan aliran sungai tergantung pada tipe tanah dan hidro-geologinya.
3. Selama proses perubahan sering muatan sedimen dalam sungai menjadi lebih besar dan akan berangsur-angsur berkurang sejalan dengan selesainya pembangunan.
4. Kualitas air permukaan umumnya menjadi makin buruk ketika terjadi perubahan dari kondisi perdesaan menjadi kondisi perkotaan. Volume saluran pembuangan di kota menjadi lebih besar dibanding di desa.
- Tabulasi data hasil observasi dan dokumentasi: Walaupun usaha pemerintah sampai saat sudah demikian banyak namun banjir masih saja terjadi. Agar masalah banjir dapat diatasi nampaknya perlu peningkatan peran masyarakat. Peran masyarakat dapat berupa pembuatan sumur resapan, membersihkan saluran air, menyediakan halaman taman dan pengaturan sampah. Peran serta organisasi masyarakat dan profesi untuk memasyarakatkan sumur resapan dan upaya konservasi air lainnya sangat diperlukan.
Khusus untuk sumur resapan, peran masyarakat sudah diharapkan dari pemerintah daerah dengan keluamya SK. Gub No 17 th 1992, namun demikian. dalam pelaksanaannya belum ada pengawasan yang ketat. Secara teoritis Jakarta membutuhkan 2 juta sumur resapan untuk mempertahankan kondisimuka air tanahnya dan majunya intrusi air laut kearah darat, oleh arena itu perlu dilakukan upaya dari pemerintah daerah untuk membuat sumur resapan dengan melibatkan partisipasi masyarakat melalui program semacam jaring pengaman sosial. Dengan demikian pada kondisi krismon ini, pemerintah dapat membantu masyarakat kecil untuk pembuatan sumur resapan bersamaan dengan perbaikan kondisi air tanah Jakarta.
8. Teknik Penyajian Data:
- Penyajian data dalam bentuk narasi, tabel, dan grafik.
9. Teknik Analisis Data:
- Analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi dan implementasi sumur resapan.
- Analisis kualitatif untuk mengidentifikasi permasalahan, potensi, dan strategi penanggulangan banjir.
- Analisis kebijakan untuk mengevaluasi kebijakan terkait penanganan banjir.
10. Lampiran:
- Pedoman wawancara
- Lembar observasi
- Dokumentasi foto
- Daftar
1. Cordery,I. 1976, Evaluation And Improvement of Quality Characteristics of Urban Stormwater. New South Wales, Australia, The University of New South Wales School Of Civil Engineering.
2. Deny, J. 1994. Kelestarian Imbuhan Air Tanah Dengan Memanfaatkan Teknologi Konservasi Air Tanah. Dalam Seminar Memasyarakatkan Penggunaan Air tanah di Wilayah Jakarta Seefisien Mungkin. Jakarta, 26 Oktober 1994.
3. Dinas Pertambangan Deerah Tingkat | Jawa Tengah dengan Direktorat Geologi Tata Lingkungan. 1995. Pengamatan Resapan Air bawah Tanah daerah Semarang dan Sekitarnya. Semarang. Proyek Pengawasan dan Pengendalian Pengambilan Air Bawah Tanah di Kodya Semarang, Surakarta
Kabupaten semarang, Kendal dan Sukohardjo. 4. Haryoto, I, dkk. 1992. Optimisasi, Studi Model Optimisasi Pengelolaan Air Tanah Jakarta Jakarta. Direktorat Pengkajian Sistem, Kedeputian Bidang Analisis Sistem, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
5. Herlambang, Arie, dkk. 1991. Simulasi dan Kalibrasi, Studi Mode! Optimisasi Pengelolaan Air Tanah Jakarta. Jakarta. Direktorat Pengkajian Sistem, Kedeputian Bidang Analisis Sistem, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
6. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Brosur, Sumur Resapan Buatan Air Hujan. Jakarta. Dinas Pertambangan DKI.
7. Sunjoto, 1992. Brosur Sistem Drainase Air Hujan Berwawasan Lingkungan. Yogyakarta. Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.